Tahun 2012

Anjar Sri Palupi
2 min readMay 25, 2022

--

Selamat pagi, siang, sore, malam untuk kamu semua di mana pun dan kapan pun kamu membaca tulisan ini. Kembali lagi di sini dan masih dengan tulisan ini. Semoga tidak bosan ya hehehe

Tahun 2012, sepuluh tahun yang lalu. Tahun yang penuh dengan cerita bagi beberapa orang. Kalo kamu inget-inget, di tahun itu kamu lagi ngapain? Ada hal yang kamu kangenin ga? Serta Adakah cerita menarik di dalamnya? cerita kimamat misal:D

Cukup berbeda dengan tahun yang sudah ku lewati belakangan ini, tahun 2012 ku terasa begitu berwarna dan menyenangkan. Banyak hal-hal random yang aku lakukan dalam keseharianku. Hidupku begitu menyenangkan. Pasalnya, saat itu, aku belum mengenal apa yang dinamakan “overthinking”. Ketidakkenalanku dengan ‘hobi’ ini menjadikan hidupku mengalir seperti air, swejuk. Media sosial juga belum menyentuhku saat itu, jadi tidak ada medium untuk membuatku insekyur ataupun membanding-bandingkan diri. Cukuplah aku dan orang-orang terdekat di lingkunganku di sana. Hal inilah yang membuat hidupku saat itu sehat, baik sehat mental maupun sehat fisik.

Saat itu, mungkin aku masih berada di sekolah dasar. Masih menjadi bocil yang suka menclok sana menclok sini. Bermain dari pulang sekolah sampai maghrib, ga akan pulang kalo ga diomelin ortunya. Masa-masa keemasan seorang bocil kalo kataku. Aku bisa tertawa, marah-marah gajelas, sampai menangis, seperti sifat bocil pada umumnya. Overthinking tentang masa depan? Apa itu! Aku hanya ingin beli es tijus dan pentol saat main, itu saja. Ga ada waktu untukku overthinking. Main umbul, petak umpet, dan mandi di kali adalah rutinitas seorang bocil desa sepertiku. Sebagai seorang bocil yang kepo, dulu aku sempat mendengar berita tentang hari kimamat yang katanya jatuh di tanggal cantik 12 Desember 2012. Aku sempat tertarik dan mengikuti pemberitaan itu karena media heboh memberitakannya. Yuyur aku juga takut waktu itu. Seingetku ada media yang bilang kalo kimamat terjadi pada tanggal kembar itu di jam 12 siang. Karena aku penasaran, aku tidak menyianyiakan kesempatan ini. Aku meluangkan waktu untuk berdiam diri sampai jam 12 siang tiba sambil membaca surat-surat pendek yang ku hafal. Agak sangat awikwok, jam 12 sudah berlalu dan ternyata tidak jadi kimamat. Kimamatnya ditunda ceunah. Haduh, padahal berita itu menghebohkan seluruh dunia. Sampai-sampai ada beberapa negara membuat sebuah terobosan baru yang diklaim “anti kiamat”. Yah, wuallahualam. Hmm andai saja shoffie sudah ada waktu itu, pasti warga +62 sudah disibukkan dengan war berbagai flash sale dan promo yang ditawarkan, dibanding ramai menggembor-gemborkan kimamat.

Kalo dipikir-pikir, kangen juga ya…

Dua tahun belakangan, kita dihadapkan dengan situasi baru yang bisa dibilang berbeda jauh dari tahun 2012 dahulu. Semua serba berubah, peraturan berubah, situasi berubah, kebiasaan berubah, bahkan kesehetan setiap orang juga berubah-ubah. Kalo dulu main sama temen, sekarang main sama hape. Kalo dulu belajar di sekolah bareng, sekarang belajar di rumah sendiri. Kalo dulu lebaran kumpul bersama, sekarang lebaran di rumah aja. Semua serba berbeda.

Namun, alhamdulillah keadaan sudah mulai membaik. Semoga dapat kembali normal seperti tahun <2020 yang lalu. Aamiin.

--

--